Surabaya, Indonesiajayanews.com – Buat sebagian orang, komunitas otomotif itu identik dengan pamer mobil, konvoi, atau sekadar nongkrong di parkiran. Tapi buat saya, komunitas seperti Civic Ferio Org Surabaya (CFO Surabaya) punya makna yang jauh lebih dari sekadar urusan mobil. Di sanalah tempat saya dan banyak teman lain saling belajar, berbagi pengalaman, bahkan memecahkan masalah teknis bareng-bareng semua berjalan alami, tanpa perlu duduk di kelas atau buka buku tebal.
Gathering Nasional digelar Tanggal 28 Juni 2025 di Malang. Semua chapter dari seluruh Indonesia kumpul, kopdar yang bikin kagum bukan hanya suasana bukan cuma soal silaturahmi atau kumpul hura-hura. Ada banyak obrolan serius: mulai dari cara pasang part yang orisinal, tips upgrade performa mesin, sampai bahas trik hemat BBM. Kadang langsung buka kap mesin bareng, buat saya ini adalah cara belajar paling nyata.
Fedi salah satu Ex ketua CFO Surabaya menyampaikan, di dalam komunitas, orang bebas bertanya, berbagi, dan kadang malah “curhat” soal kendala mobil, biasanya yang lebih senior langsung turun tangan. Kadang anggota baru bingung soal part atau settingan mesin,” ujarnya
“Tapi kita di komunitas tidak pelit ilmu, siapa aja boleh tanya dan pasti ada yang bantu. Mau itu soal kaki-kaki, rem, atau elektrikal, pasti ada yang bantu. Dan menariknya, semua dilakukan dengan sukarela. Tanpa sadar, komunitas ini sebenarnya jadi semacam “bengkel pengetahuan” tempat orang datang bukan cuma cari solusi teknis, tapi juga pengalaman yang nggak ada di buku manual.” Tuturnya
Ia menambahkan, buat yang belum tahu, proses ini sering disebut sebagai tacit knowledge pengetahuan yang nggak bisa dijelasin pakai teori, tapi harus dilihat dan dirasakan sendiri. Di sinilah komunitas berperan penting. Kita belajar lewat praktik, lewat obrolan santai, dan lewat pengalaman orang lain. Seperti yang dibilang oleh Nonaka dan Takeuchi (1995), pengetahuan terbaik sering kali muncul dari interaksi sosial yang sederhana, tapi jujur dan terbuka,” pungkasnya

Dwi salah satu anggota CFO Surabaya menyampaikan, “CFO Surabaya juga tidak ketinggalan soal teknologi. Grup WhatsApp bukan cuma buat share info kopdar, tapi juga jadi tempat upload foto modifikasi, video tutorial, bahkan review barang aftermarket. Ini sangat membantu buat anggota baru yang masih belajar. Apalagi sekarang, banyak yang cari referensi langsung dari teman sesama pengguna daripada dari iklan produk marketplace,” ujarnya
“Memang, tantangannya ada. Kadang info penting cuma numpang lewat di chat, atau dokumentasi nggak rapi. Tapi modal utamanya tetap sama: rasa percaya, solidaritas, dan semangat saling bantu. Dan buat saya, itu jauh lebih berharga dari sekadar teori. Banyak orang menganggap belajar itu harus di kampus atau ruang seminar. Tapi saya percaya, jalanan, bengkel komunitas, dan ruang-ruang digital bisa jadi tempat belajar yang nggak kalah efektif. Yang penting, ada kemauan buat berbagi dan tumbuh bareng.” Ujarnya
“Jadi kalau kamu masih menganggap komunitas otomotif cuma tempat pamer mobil, coba deh lihat lebih dekat. Di balik bodi yang mengilap, knalpot yg bising ada banyak ilmu, cerita, dan solidaritas yang bikin kami terus berkembang sebagai penggemar mobil, dan sebagai manusia.” Tutupnya (Arifin)