Indonesiajaya.coms,Gresik, 14 Juli 2025 — Dalam upaya mewujudkan visinya sebagai “Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemaritiman serta Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) Kelautan yang Berkelas Dunia”, Universitas Hang Tuah (UHT) terus mengembangkan riset-riset unggulan yang berorientasi pada kemaritiman. Salah satu terobosan terbaru datang dari tim peneliti internal UHT yang menjajaki potensi pengembangan pulau kecil di wilayah Bawean, Kabupaten Gresik.

Penelitian bertajuk “Model Pengelolaan Kawasan Pesisir Terpadu untuk Pengembangan Ekowisata Berkelanjutan: Studi Kasus Pulau Noko Selayar Bawean” ini dilaksanakan pada 11–14 Juli 2025 oleh tim peneliti UHT yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Ninis Trisyani, M.P. bersama anggota tim: Dr. M. Husni Tamrin, S.Sp., M.KP., Prof. Dr. Ir. Viv Djanat Prasita, M.App.Sc., dan Dr. Dra. Dewi Mustami’ah.
Perjalanan tim dimulai dari Surabaya menggunakan pesawat Susi Air menuju Pulau Bawean. Setibanya di sana, tim memulai kegiatan dengan bersilaturahmi ke Kepala Desa dan aparatur Desa Sidogedungbatu untuk menyampaikan maksud serta tujuan penelitian. Setelah itu, dilakukan wawancara kepada beberapa informan lokal guna mengumpulkan informasi awal.
Hari berikutnya, tim melanjutkan survei lapangan ke Pulau Gili Noko melalui dermaga Pamona dengan perahu motor selama kurang lebih 30 menit. Di lokasi penelitian, tim melakukan berbagai kegiatan pengumpulan data lapangan sesuai dengan rancangan proposal, termasuk observasi kondisi lingkungan dan potensi ekowisata.
Hari ketiga dimanfaatkan untuk melengkapi data penunjang yang diperlukan dalam laporan akhir sekaligus melakukan promosi program studi dan jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dari Universitas Hang Tuah kepada masyarakat sekitar. Antusiasme warga dalam menyambut informasi pendidikan pun cukup tinggi, menunjukkan adanya harapan untuk peningkatan SDM lokal melalui akses pendidikan tinggi maritim.
Penelitian ini ditutup dengan perjalanan kembali ke Surabaya menggunakan kapal cepat Express Bahari, dengan membawa data, temuan, dan semangat kolaborasi yang kuat antara perguruan tinggi dan masyarakat kepulauan.
Ketua Tim Peneliti, Prof. Dr. Ir. Ninis Trisyani, M.P., menyampaikan bahwa penelitian ini bukan sekadar pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga bentuk nyata kontribusi UHT terhadap pembangunan kawasan pesisir.
“Pulau Noko Selayar memiliki potensi luar biasa dalam pengembangan ekowisata berkelanjutan. Melalui pendekatan ilmiah dan kolaborasi dengan masyarakat lokal, kami berharap hasil penelitian ini bisa menjadi model pengelolaan kawasan pesisir yang bisa direplikasi di wilayah kepulauan lainnya di Indonesia,” ujarnya.
Kegiatan ini pun disambut positif oleh pemerintah dan masyarakat lokal. Kepala Desa Sidogedungbatu, Bapak H. Supar , mengungkapkan apresiasinya terhadap kehadiran tim peneliti Universitas Hang Tuah.
“Kami merasa sangat terbantu dengan kehadiran tim dari UHT. Selain melakukan penelitian, mereka juga memberikan wawasan baru kepada warga tentang pentingnya menjaga lingkungan pesisir dan peluang ekonomi dari ekowisata. Harapannya, hasil penelitian ini bisa membawa manfaat nyata bagi masa depan pulau kami,” ucapnya