Gresik, Indonesiajayanews.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Kabupaten Lamongan, Mojokerto, dan Gresik sejak kemarin hingga Senin pagi menyebabkan luapan Kali Lamong menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Balongpanggang. Dalam situasi darurat tersebut, peran Babinsa kembali menjadi garda terdepan dalam pemantauan dan penanganan awal bencana di wilayah binaan. 9 Juni 2025
Tercatat sejumlah desa di wilayah Koramil 0817/09 Balongpanggang mengalami genangan air dengan ketinggian antara 10 hingga 20 cm. Babinsa secara aktif melakukan pemantauan, pendataan warga terdampak, dan berkoordinasi dengan Muspika serta instansi terkait untuk langkah penanggulangan lebih lanjut.
Pantauan wilayah di Kecamatan Balongpanggang yang terdampak, Desa Ngampel, Dusun Karangpilang
Babinsa Serda Rohmad dan Koptu Dedy melaporkan bahwa 56 KK atau sekitar 125 jiwa terdampak akibat luapan Kali Lamong. Genangan air mencapai ketinggian 10–20 cm di jalan desa dengan sekitar 15 hektar sawah ikut terendam. Meskipun belum diperlukan evakuasi massal, lokasi penampungan telah disiapkan di balai desa dan masjid jika kondisi memburuk. Hingga saat ini, tidak ditemukan korban jiwa maupun longsor.
Desa Dapet, Dusun Sugiwaras
Babinsa Serka Purwanto dan Koptu Dedy mencatat genangan air serupa di Desa Dapet. Sebanyak 52 KK (135 jiwa) terdampak, dengan 20 hektar sawah dan 1 km jalan desa terendam. Kondisi terakhir menunjukkan debit air mulai surut, dan belum diperlukan pendirian posko dapur umum.
Desa Sekarputih, Dusun Jedong
Babinsa Serda Rohmad dan Koptu Dedy kembali turun tangan di Desa Sekarputih yang mengalami genangan cukup luas dengan 100 KK (230 jiwa) terdampak. Genangan air menutupi sekitar 1 km jalan poros desa, namun kondisi debit air mulai menurun. Fasilitas umum juga dilaporkan terendam namun tidak terdapat kerugian jiwa.

Dalam menghadapi situasi ini, Muspika bersama Babinsa langsung bergerak cepat terjun langsung ke lokasi terdampak untuk peninjauan dan pemantauan perkembangan banjir secara berkala. Melakukan koordinasi intensif dengan BPBD, dinas sosial, dan pihak terkait serta juga menghimbau masyarakat untuk siaga dan bersiap mengungsi bila diperlukan.
Peran aktif Babinsa di lapangan terbukti vital dalam memberikan informasi terkini dan memastikan kesiapan awal dalam penanggulangan bencana. Pendekatan tanggap dan sinergis menjadi kunci dalam menghadapi bencana hidrometeorologi seperti luapan Kali Lamong yang rutin mengancam kawasan selatan Gresik dan sekitarnya setiap musim hujan.
Perkembangan situasi akan terus dipantau dan dilaporkan secara berkala kepada pihak terkait dan masyarakat luas.(Bagus/Pen0817)