TELUK BINTUNI – Paslon bupati dan wakil bupati Teluk Bintuni nomor urut 2, Daniel Asmorom – Alimudin Baedu (DAMAI) berkampanye di Distrik Tuhiba, tepatnya di Kampung Kucir, Selasa (15/10/2024) sore. Pada kesempatan itu, DAMAI juga meresmikan tiga posko pemenangan dengan posko induk di Kampung Kucir.
Tokoh intelektual tujuh suku Teluk Bintuni asal kawasan pesisir, Benyamin Inanosa dalam orasinya mengajak warga Tuhiba untuk memilih paslon DAMAI menjadi bupati dan wakil bupati karena memiliki pengalaman sehingga paling siap memimpin Kabupaten Teluk Bintuni.
“Mari kita pilih pemimpin yang benar. Pemimpin untuk masa depan (yang lebih baik). Ingat, kali ini kita sedang bertarung dengan yang namanya “excavator” politik. Kita sudah tidak punya waktu lagi untuk dimanipulasi,” kata Benyamin Inanosa.
Ia bertanya kepada massa kampanye apakah sanggup memilih DAMAI nomor 2 di tanggal 27 November? Dijawab sanggup. “Baik saya akan pegang janji ini. Kami di Sumuri dengan keterbatasan yang ada akan berdiri untuk Bapak Daniel dengan Bapak Alimudin karena ada DAMAI ada suka cita untuk kita semua,” ujarnya.
“Saudara-saudara di Sough Moskona tidak jalan sendiri. Kami akan berdiri bersama-sama. Ini penting untuk kami semua. Ini kesempatan angkat kepala dari lumpur. Jangan mau diinjak dalam lumpur terus. Jangan mau,” imbuhnya.
Benyamin mengisahkan, pada pileg Februari lalu, dirinya menjadi ketua tim sukses Alfons Manibui asal suku Wamesa Teluk Bintuni caleg Golkar nomor urut dua dapil Papua Barat. Ia berhasil menghantar mantan bupati Teluk Bintuni dua periode itu terpilih menjadi anggota DPR RI.
Pada pilkada 2024 ini, lanjutnya, nomor urut dua milik DAMAI. Ia mengajak warga Tuhiba memenangkan paslon DAMAI untuk memastikan tujuh suku berbagi adil dalam kepemimpinan. Jika Alfons yang asal pesisir sudah menjadi anggota DPR RI, maka Daniel Asmorom harus menjadi bupati Teluk Bintuni.
“Kali ini kita taruh hati dan suka cita untuk memastikan ada lagi orang lain di sini (untuk jadi bupati Teluk Bintuni). Kita harus berbagi adil buat keluarga-keluarga yang lain. Jangan serakah. Bapak sudah ambil, anak juga ikut mau ambil. Jangan. Ini negeri punya kami bersama. Jangan ada yang merasa lebih baik dari yang lain,” tegasnya. (ist/ken)