*Pendidikan

Pemuda Asli Tujuh Suku Bintuni Ini Minta Warga Nusantara Pilih Calon Bupati Asli Papua

229
×

Pemuda Asli Tujuh Suku Bintuni Ini Minta Warga Nusantara Pilih Calon Bupati Asli Papua

Sebarkan artikel ini
Agustinus Orosomna (tengah/kemeja putih) disela menghadiri deklarasi pasangan calon bupati - wakil bupati Teluk Bintuni, Daniel Asmorom – Alimudin Baedu (DAMAI), beberapa waktu lalu. (angleng ken/aspirasipapua.id)

BINTUNI – Tokoh pemuda asli Papua asal Tujuh Suku Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Agustinus Orosomna mengatakan, Daniel Asmorom – Alimudin Baedu (DAMAI) merupakan pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Teluk Bintuni yang ideal.

Ia mengatakan ideal karena Daniel mewakili orang asli Papua, Tujuh Suku yang ada di Teluk Bintuni. Sedangkan Alimudin mewakili orang dari suku Nusantara.

“Saya ingin sampaikan kepada warga Nusantara yang ada di Teluk Bintuni, ingat, kamu pilih orang asli Papua supaya ekonomi ini hidup. Ingat itu…e…,” pinta Agustinus.

Karena itu ia berani memastikan, jika DAMAI terpilih menjadi Bupati dan Wakil Teluk Bintuni 2024-2029, maka ekonomi dipastikan akan maju berkembang pesat. Itu karena uang APBD Teluk Bintuni, tetap berputar di wilayah Teluk Bintuni.

“Uang APBD tidak dibawa kemana-mana. (Uang) APBD akan berputar di kota (Bintuni) sini. Mana ada orang Moskona belanja ke Surabaya tidak ada to, ke Makassar tidak ada to. Uang masuk (untuk belanja) di toko, kios, warung, tukang ojek (di Bintuni), ekonomi terus hidup,” ungkapnya.

Hal itu ia sampaikan saat pertemuan dengan warga Pangkep di kediaman H. Sabir, SP 1, Bintuni, Minggu (15/9/2024).

Pertemuan ini dihadiri, Ketua DPRD Simon Dowansiba selaku kader Partai Nasdem, parpol pengusung paslon DAMAI, tokoh dan ratusan masyarakat Pangkep (Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan di Sulawesi Selatan daerah asal Alimudin Baedu).

Lebih lanjut Agustinus menambahkan, ajakan untuk memilih DAMAI karena Daniel Asmorom dan Alimudin Baedu merupakan paslon yang saling melengkapi. Keduanya berpengalaman di bidangnya masing-masing.

Ia menjelaskan, Daniel Asmorom sebagai politisi pernah menjadi anggota DPRD Teluk Bintuni dua periode bahkan menjabat sebagai ketua, juga menjadi anggota DPRD Provinsi Papua Barat.

Menurutnya, selama menjabat di DPRD Teluk Bintuni, salah satu karya atau kebijakan terbesar Daniel Asmorom adalah pemekaran kampung di Distrik Moskona dan distrik-distrik lainnya di wilayah Tujuh Suku.

“Pemekaran itu menggerakkan ekonomi masyarakat. Dana kampung cair bisa dibelanjakan ke kios, warung dan sebagainya. Itu hasil karya luar biasa dari beliau (Daniel Asmorom),” kata Agus Orosomna.

Sementara Alimudin Baedu, lanjut Agus juga melahirkan banyak karya besar untuk masyarakat Teluk Bintuni. Hanya saja, Alimudin sebagai birokrat tidak berhubungan langsung dengan masyarakat layaknya politisi. Tapi karya-karyanya dirasakan masyarakat hingga saat ini.

“Baik itu saja yang saya sampaikan. Kalau saya bicara banyak lagi dari sebelah (lawan politik) soroti saya mati-matian, tapi tidak apa-apa, itu hal biasa,” tegas Agus menutup sambutannya dengan pekik “Ewako” tiga kali disambut gemuruh warga yang hadir. (ist/ken)