Surabaya, Indonesiajayanews.com – Hotel Oakwood Surabaya pada Jumat (19/9/2025) menjadi lokasi penyelenggaraan Joint Conference 13th ISOCEEN 2025 & 2nd ICOMMES 2025 yang digelar atas kerja sama Universitas Hang Tuah (UHT) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Konferensi internasional ini mengangkat tema “Advancing Marine Technology for a Sustainable Blue Economy: Challenges, Innovation, and Opportunities” yang relevan dengan tantangan global dalam pengembangan teknologi maritim berkelanjutan.
Acara diawali dengan sambutan dari Rektor UHT, Dr. Ir. Avando Bastari, M.Phil., M.Tr.Opsla., IPM., ASEAN.Eng., dan Rektor ITS, Prof. Dr (HC). Ir. Bambang Pramujati, S.T., M.Sc.Eng., Ph.D., yang menekankan pentingnya kolaborasi antarperguruan tinggi dalam menjawab tantangan kelautan dunia. Sambutan juga disampaikan oleh Ketua ICOMMES, Prof. Dr. Ir. Ninis Trisyani, M.P., serta Ketua ISOCEEN, Prof. Suntoyo, S.T., M.Eng., Ph.D., yang menegaskan bahwa konferensi ini menjadi wadah strategis untuk mempertemukan akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan sesi pleno yang menghadirkan sejumlah pembicara kunci dari institusi bergengsi internasional maupun nasional. Mereka adalah Prof. Alvaro Semedo, Ph.D. dari IHE Delft Institute for Water Education Belanda; Assoc. Prof. Effi Helmy Ariffin dari Universiti Malaysia Terengganu; Prof. Dr. Eng. Ahmad Fauzan Zakki, S.T., M.T. dari Universitas Diponegoro; Prof. Ir. Silvianita, S.T., M.Sc., Ph.D. dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember; serta Kolonel Laut (K) Dr. Titut Harnanik, dr., M.Kes., Sp.KL., Subsp.PH(K)., CRMP dari Universitas Hang Tuah.
Kehadiran para narasumber ini menghadirkan perspektif global sekaligus lokal terkait inovasi teknologi kelautan.
Selain sesi utama, konferensi ini juga menggelar parallel session yang menampilkan sebanyak 90 makalah ilmiah dari peneliti dalam dan luar negeri. Setiap artikel yang dipresentasikan akan melalui proses peer review dan perbaikan, sebelum akhirnya dipublikasikan dalam IOP Conference Series yang telah terindeks Scopus Q3.
Hal ini menjadi salah satu luaran penting konferensi, yang tidak hanya memperkaya literatur akademik, tetapi juga meningkatkan reputasi publikasi internasional bagi para peneliti.
Dengan terselenggaranya acara ini, Surabaya meneguhkan posisinya sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maritim. Lebih dari itu, konferensi ini diharapkan dapat memperkuat jejaring internasional, memperluas kerja sama riset, serta menghadirkan solusi inovatif dalam mewujudkan ekonomi biru yang berkelanjutan di kawasan regional maupun global. (Arifin)