Surabaya, Indonesiajayanews.com – TNI Angkatan Laut menggelar kegiatan take scene pertama film berjudul The Hostage’s Hero di KRI Dewaruci, Koarmada II, Surabaya, Jumat (12/9/2025).
Film ini diproduksi based on true story dan sebagai bentuk penghormatan sekaligus dokumentasi terhadap peristiwa heroik operasi pembebasan 36 orang sandera kapal MT Pematang oleh prajurit KRI Karel Satsuitubun-356 dari aksi pembajakan di perairan Selat Malaka pada tahun 2004.
Dihadiri langsung Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali didampingi
Ketua Umum Jalasenastri Ibu Fera Muhammad Ali beserta Executive Producer PT Iswara Rumah Kreasi Nusantara Irza secara resmi membuka acara pengambilan gambar pertama kisah heroik TNI AL yang berani menghadapi pembajakan di Selat Malaka demi keamanan dan kehormatan bangsa.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksma TNI Tunggul menyampaikan, Sejalan dengan hal tersebut, film ini mengangkat semboyan “Duty, Honor, and Love: Ketika Laut Memanggil, Mereka Harus Memilih.” Ujarnya
Kadispen AL menuturkan, Film The Hostage’s Hero merupakan sebuah film aksi patriotik yang disutradarai oleh Revo S. Rurut dengan supervisi naskah oleh Laksamana Madya TNI (Purn) Ahmad Taufiqurohman dan Dinas Sejarah Angkatan Laut (Disjarahal). Film
ini menceritakan Letkol
Taufiq yang memimpin KRI Karel Satsuitubun (KST)-356 melaksanakan operasi pembebasan sandera kapal MT Pematang dalam operasi beresiko tinggi melawan perompak brutal.” Pungkas

“Kisah ini juga mengangkat konflik batin Letkol Taufiq yang satu sisi merupakan
seorang ayah yang jarang bertemu kembali dengan keluarga namun di satu sisi juga harus mengembalikan kepercayaan dunia pada Indonesia, melalui operasi senyap yang penuh ketegangan semakin menambah lapisan emosional yang mendalam.” Terang Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksma TNI Tunggul
Film ini turut dimeriahkan oleh sejumlah artis ternama tanah air, antara lain Yama Carlos, Rifky Balweel, Aditya Herpavi, Choky Sitohang, Asri Welas, Robert Chaniago, Ritassya Wellgreat dan masih banyak lagi. Selain menuangkan kisah patriotik dan drama emosional, film ini juga dikemas dengan aksi memukau dan visual epik yang diambil dari lokasi-lokasi adegan seperti Pantai Baruna, Pangkalan Militer TNI AL, KRI KST-356, Markas Besar TNI AL, dan lain-lain.

Film ini tidak hanya menghadirkan kembali momen bersejarah operasi pembebasan
sandera, tetapi juga merefleksikan profesionalisme, keberanian, dan dedikasi prajurit TNI Angkatan Laut dalam menjaga kedaulatan maritim NKRI dan melindungi keselamatan Warga Negara Indonesia sesuai dengan Program Prioritas yang dicanangkan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali. Dengan hadirnya film ini.
Laksma TNI Tunggul, TNI AL berharap nilai-nilai pengabdian dan keberanian prajurit dapat menjadi inspirasi
bagi generasi muda sekaligus memperkokoh semangat bela negara seluruh masyarakat.” Tutupnya (Arifin)